Prosedur Pemeriksaan Kultur Darah
Thursday, October 25, 2018
Add Comment
Istiadat darah adalah metode pemeriksaan diagnostik untuk mendeteksi adanya mikroorganisme di dalam darah. Mikroorganisme hal yang demikian bisa bakteri, jamur, atau parasit. Pada kondisi normal, darah patut steril dari pelbagai mikroorganisme. Sekiranya terdapat mikroorganisme di dalam darah serta menimbulkan infeksi, kondisi ini disebut sebagai bakteremia atau septikemia. Sekiranya mikroorganisme terus berkembang biak dan menyebar, serta tidak tertangani dengan baik, penderitanya bisa mengalami sepsis yang adalah reaksi peradangan di segala tubuh.
Bakteremia yang tidak menimbulkan gejala serius atau tidak terdeteksi, bisa sembuh dengan sendirinya, terutamanya bakteremia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae atau Salmonella. Akan melainkan, jika bakteremia disertai dengan infeksi bakteri yang serius, seperti pneumonia atau meningitis, perlu dikerjakan penanganan intensif. Bakteremia yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan kematian. Cara pengambilan sampel darah dan pemeriksaan kebiasaan darah cukup simpel. Dokter akan melakukan pemeriksaan sampel darah pasien di laboratorium.
Sampel darah yang sudah diambil dari pasien akan ditumbuhkan dalam medium khusus, lazimnya medium berbentuk cair. Medium yang sudah ditambahkan sampel darah dari pasien akan disimpan di dalam ruang penyimpanan khusus untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diduga terdapat pada darah. Lama dan kondisi penyimpanan sampel darah akan berbeda-beda tergantung terhadap variasi bakteri yang ingin dilihat. Lama rata-rata waktu bakteri untuk berkembang biak adalah 5 hari, meskipun beberapa bakteri bisa memakan waktu sampai 4 minggu.
Sekiranya hasil kebiasaan darah seseorang menampakkan hasil positif, yang menandakan adanya bakteri dalam darah, dokter bisa melakukan tes resistensi bakteri terhadap antibiotik. Percobaan resistensi bakteri bertujuan untuk memastikan variasi antibiotik yang paling tepat sasaran dalam membasmi bakteri hal yang demikian. Percobaan resistensi bakteri lazimnya dikerjakan selama 24-48 jam.
Sekiranya kebiasaan darah dari beberapa sampel menampakkan hasil yang berbeda, seumpama dari sampel darah lengan menampakkan hasil positif meskipun dari bagian lain negatif, bisa diduga bahwa terjadi infeksi pada kulit atau terdapat kontaminasi pada sampel. Sekiranya kebiasaan darah tidak menampakkan pertumbuhan mikroba apa pun selama beberapa hari inkubasi, kebiasaan darah bisa dikatakan memberikan hasil negatif. Sekiranya hasil tes kebiasaan darah negatif melainkan gejala-gejala terjadinya infeksi konsisten ada, dokter bisa memberi saran pasien menjalani tes tambahan untuk memastikan adanya infeksi.
Perlu diingat bahwa untuk mendeteksi infeksi virus menerapkan kebiasaan darah, diperlukan medium tumbuh khusus yang berbeda dengan medium tumbuh untuk bakteri atau jamur. Dokter akan memberi saran pasien untuk menjalani tes lain jika diduga menderita infeksi virus.
Bakteremia yang tidak menimbulkan gejala serius atau tidak terdeteksi, bisa sembuh dengan sendirinya, terutamanya bakteremia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae atau Salmonella. Akan melainkan, jika bakteremia disertai dengan infeksi bakteri yang serius, seperti pneumonia atau meningitis, perlu dikerjakan penanganan intensif. Bakteremia yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan kematian. Cara pengambilan sampel darah dan pemeriksaan kebiasaan darah cukup simpel. Dokter akan melakukan pemeriksaan sampel darah pasien di laboratorium.
Sampel darah yang sudah diambil dari pasien akan ditumbuhkan dalam medium khusus, lazimnya medium berbentuk cair. Medium yang sudah ditambahkan sampel darah dari pasien akan disimpan di dalam ruang penyimpanan khusus untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diduga terdapat pada darah. Lama dan kondisi penyimpanan sampel darah akan berbeda-beda tergantung terhadap variasi bakteri yang ingin dilihat. Lama rata-rata waktu bakteri untuk berkembang biak adalah 5 hari, meskipun beberapa bakteri bisa memakan waktu sampai 4 minggu.
Sekiranya hasil kebiasaan darah seseorang menampakkan hasil positif, yang menandakan adanya bakteri dalam darah, dokter bisa melakukan tes resistensi bakteri terhadap antibiotik. Percobaan resistensi bakteri bertujuan untuk memastikan variasi antibiotik yang paling tepat sasaran dalam membasmi bakteri hal yang demikian. Percobaan resistensi bakteri lazimnya dikerjakan selama 24-48 jam.
Sekiranya kebiasaan darah dari beberapa sampel menampakkan hasil yang berbeda, seumpama dari sampel darah lengan menampakkan hasil positif meskipun dari bagian lain negatif, bisa diduga bahwa terjadi infeksi pada kulit atau terdapat kontaminasi pada sampel. Sekiranya kebiasaan darah tidak menampakkan pertumbuhan mikroba apa pun selama beberapa hari inkubasi, kebiasaan darah bisa dikatakan memberikan hasil negatif. Sekiranya hasil tes kebiasaan darah negatif melainkan gejala-gejala terjadinya infeksi konsisten ada, dokter bisa memberi saran pasien menjalani tes tambahan untuk memastikan adanya infeksi.
Perlu diingat bahwa untuk mendeteksi infeksi virus menerapkan kebiasaan darah, diperlukan medium tumbuh khusus yang berbeda dengan medium tumbuh untuk bakteri atau jamur. Dokter akan memberi saran pasien untuk menjalani tes lain jika diduga menderita infeksi virus.
0 Response to "Prosedur Pemeriksaan Kultur Darah"
Post a Comment