Tips Atasi Gejala Putus Nikotin Akibat Berhenti Merokok
Tuesday, October 23, 2018
Add Comment
Menghentikan kultur mengisap rokok bukanlah hal yang mudah. Bagi sebagian orang, berhenti mengisap rokok dapat menyebabkan gejala putus nikotin. Gejala putus nikotin dapat menimbulkan problem fisik dan mental, seperti stres, kuatir, dan merasa lemas, meskipun umumnya hanya terjadi sementara. Keluhan secara khusus dirasakan sekitar 48 jam setelah berhenti mengisap rokok dan akan mereda setelah 3-4 pekan kemudian.
Ketergantungan nikotin membuat tubuh seseorang memerlukan zat tersebut dalam kadar tertentu tiap hari. Dikala asupan nikotin dihentikan, kemungkinan timbul gejala putus nikotin, seperti sakit kepala, mual, wasir, diare, atau gejala mirip flu yaitu nyeri otot, batuk, dan lemas.
Selain itu, kemungkinan gejala putus nikotin juga dapat berupa problem psikis, seperti kesusahan berkonsentrasi, kuatir, kemauan untuk kembali mengisap rokok, mudah murka atau perasaannya menjadi peka, sulit tidur, hingga rasa lapar yang berlebihan. Itu sebabnya, tidak jarang yang mengalami kenaikan berat badan sebab lebih banyak makan setelah berhenti mengisap rokok. Untuk meminimalkan gejala putus nikotin, ada sebagian alternatif sistem, antara lain:
Konseling
Tujuan terapi ini yaitu untuk menolong menemukan pemicu kemauan mengisap rokok, contohnya keadaan atau keadaan emosionil. Kemudian, bersama dengan konselor atau terapis, menemukan sistem untuk memecahkan hal tersebut tanpa rokok. Penanganan dengan psikoterapi atau terapi perilaku, juga dapat dijalankan untuk menolong berhenti mengisap rokok dengan lebih efektif.
Memanfaatkan terapi pengganti nikotin
Terapi ini memberikan asupan nikotin tanpa disertai dengan zat kimia membahayakan lainnya yang umumnya terkandung dalam rokok tembakau. Bagi orang yang mengalami gejala putus nikotin yang mengganggu, terapi ini dapat menolong meredakannya. Terapi pengganti nikotin ini dapat digunakan pada hari yang sama dikala seseorang mempertimbangkan berhenti mengisap rokok. Biasanya tersedia dalam bentuk permen karet, permen pereda tenggorokan (lozenges), koyo (patches) yang dilekatkan pada kulit, ataupun obat semprot (nasal spray), dan obat hirup (inhaler).
Menggunakan bantuan obat-obatan
Di bawah pengawasan dokter, gejala putus nikotin imbas berhenti mengisap rokok dapat diselesaikan dengan obat-obatan. Obat buproprion dapat digunakan bersama dengan terapi pengganti nikotin. Selain itu, ada pula obat varenicline yang dapat menghambat efek nikotin pada otak. Untuk penderita sakit jantung atau gangguan mental, sebaiknya lebih waspada terhadap pemakaian obat ini.
Menggunakan terapi kombinasi
Contohnya, memakai koyo nikotin sekaligus mengunyah permen karet, dan mengerjakan terapi perilaku ditambah terapi pengganti nikotin atau obat-obatan. Menjalani terapi kombinasi umumnya akan lebih efektif dalam menghadapi gejala putus nikotin dan berhenti mengisap rokok. Tak perlu pesat putus cita-cita dikala mencoba berhenti mengisap rokok. Tak seluruh perokok sukses berhenti pada upaya pertama. Mereka sepatutnya mengerjakan berkali-kali percobaan, mulai dari sebagian pekan hingga bulan. Beberapa langkah yang dapat dijalankan antara lain mengalihkan pada makanan sehat bergizi seimbang, atau membeli hal lain layak hobi dari uang yang awam dibelikan rokok.
Mintalah keluarga dan sahabat-sahabat untuk mendorong upaya Anda berhenti mengisap rokok. Motivasi diri Anda dan senantiasa ingatkan diri sendiri akan tujuan utama Anda berhenti mengisap rokok. Jikalau Anda mempertimbangkan memakai obat-obatan untuk memecahkan gejala putus nikotin, konsultasikan ke dokter lebih dahulu untuk mendapatkan tipe obat dan dosis yang tepat.
Ketergantungan nikotin membuat tubuh seseorang memerlukan zat tersebut dalam kadar tertentu tiap hari. Dikala asupan nikotin dihentikan, kemungkinan timbul gejala putus nikotin, seperti sakit kepala, mual, wasir, diare, atau gejala mirip flu yaitu nyeri otot, batuk, dan lemas.
Selain itu, kemungkinan gejala putus nikotin juga dapat berupa problem psikis, seperti kesusahan berkonsentrasi, kuatir, kemauan untuk kembali mengisap rokok, mudah murka atau perasaannya menjadi peka, sulit tidur, hingga rasa lapar yang berlebihan. Itu sebabnya, tidak jarang yang mengalami kenaikan berat badan sebab lebih banyak makan setelah berhenti mengisap rokok. Untuk meminimalkan gejala putus nikotin, ada sebagian alternatif sistem, antara lain:
Konseling
Tujuan terapi ini yaitu untuk menolong menemukan pemicu kemauan mengisap rokok, contohnya keadaan atau keadaan emosionil. Kemudian, bersama dengan konselor atau terapis, menemukan sistem untuk memecahkan hal tersebut tanpa rokok. Penanganan dengan psikoterapi atau terapi perilaku, juga dapat dijalankan untuk menolong berhenti mengisap rokok dengan lebih efektif.
Memanfaatkan terapi pengganti nikotin
Terapi ini memberikan asupan nikotin tanpa disertai dengan zat kimia membahayakan lainnya yang umumnya terkandung dalam rokok tembakau. Bagi orang yang mengalami gejala putus nikotin yang mengganggu, terapi ini dapat menolong meredakannya. Terapi pengganti nikotin ini dapat digunakan pada hari yang sama dikala seseorang mempertimbangkan berhenti mengisap rokok. Biasanya tersedia dalam bentuk permen karet, permen pereda tenggorokan (lozenges), koyo (patches) yang dilekatkan pada kulit, ataupun obat semprot (nasal spray), dan obat hirup (inhaler).
Menggunakan bantuan obat-obatan
Di bawah pengawasan dokter, gejala putus nikotin imbas berhenti mengisap rokok dapat diselesaikan dengan obat-obatan. Obat buproprion dapat digunakan bersama dengan terapi pengganti nikotin. Selain itu, ada pula obat varenicline yang dapat menghambat efek nikotin pada otak. Untuk penderita sakit jantung atau gangguan mental, sebaiknya lebih waspada terhadap pemakaian obat ini.
Menggunakan terapi kombinasi
Contohnya, memakai koyo nikotin sekaligus mengunyah permen karet, dan mengerjakan terapi perilaku ditambah terapi pengganti nikotin atau obat-obatan. Menjalani terapi kombinasi umumnya akan lebih efektif dalam menghadapi gejala putus nikotin dan berhenti mengisap rokok. Tak perlu pesat putus cita-cita dikala mencoba berhenti mengisap rokok. Tak seluruh perokok sukses berhenti pada upaya pertama. Mereka sepatutnya mengerjakan berkali-kali percobaan, mulai dari sebagian pekan hingga bulan. Beberapa langkah yang dapat dijalankan antara lain mengalihkan pada makanan sehat bergizi seimbang, atau membeli hal lain layak hobi dari uang yang awam dibelikan rokok.
Mintalah keluarga dan sahabat-sahabat untuk mendorong upaya Anda berhenti mengisap rokok. Motivasi diri Anda dan senantiasa ingatkan diri sendiri akan tujuan utama Anda berhenti mengisap rokok. Jikalau Anda mempertimbangkan memakai obat-obatan untuk memecahkan gejala putus nikotin, konsultasikan ke dokter lebih dahulu untuk mendapatkan tipe obat dan dosis yang tepat.
0 Response to "Tips Atasi Gejala Putus Nikotin Akibat Berhenti Merokok"
Post a Comment