Review Lengkap Interior Suzuki Karimun vs Toyota Agya vs Datsun GO Panca
Thursday, October 25, 2018
Add Comment
Jangan terlalu banyak ingin mengenai interior kendaraan beroda empat ini mengingat harganya yang sangat relatif murah. Kita mulai dari Suzuki Karimun Wagon R, kendaraan beroda empat ini punya desain interior yang paling nikmat diamati dan tak terasa murahan untuk kendaraan beroda empat sekelasnya, mutu plastiknya lumayan, kombinasi warnanya ideal dan kami sangat menyenangi adanya penyimpanan rahasia dibawah bangku depan kendaraan beroda empat ini yang besar dan bisa dilepas. Melainkan sayang, pemakaian postur kendaraan beroda empat yang tinggi, desain dashboard yang tegak dan susahnya menjangkau transmisi yang berbentuk aneh itu membikin rasanya kurang.
Toyota Agya walaupun punya fitur paling komplit, interiornya masih konsisten terasa murah, desainnya awam saja, pemilihan bahannya juga kurang bagus, door trim yang begitu dan bangku bangku yang terasa seadanya, yang terburuk dari kendaraan beroda empat ini ada pada dashboardnya yang akan bergoyang seandainya kita melewati speed bump yang dibentuk secara berjamaah. Walaupun begitu, Toyota Agya masih punya sisi positif, ia punya head unit dengan desain indash, laci di konsol tengah dan head rest belakang yang bisa dibatasi ketinggiannya.
Datsun, seandainya kau pernah memperhatikan ulasan AutonetMagz sebelumnya, pasti kau tahu betapa horrornya interior Datsun GO ini. Datsun GO merupakan satu-satunya disini yang mempunyai interior dengan penyunatan masal di setiap komponen. Contoh saja, kita akan menemukan banyak komponen dashboard yang tak tertutup dan diperkenankan terbuka oleh Datsun, model tuas rem tangan model tarik, speedometer paling simpel, radio single din dan bicara soal material dashboard atau bangku�. Ya� silahkan anda skor sendiri. Satu hal yang menjadi skor positif dari kendaraan beroda empat ini ada pada desaion dashboardnya yang cerdas dan mampu mengaburkan kesan murah.
Masuk ke dalam kabin Toyota Agya tak terasa seperti sebuah LCGC dari segi dimensi, sebab di dalam interiornya sangat lega, kabin depan terasa lega, kabin belakang juga terasa lega, malahan legroomnya lebih serasa Yaris atau Vios diperbandingkan dengan city car. Datsun juga sangat lega walaupun kabin depan terasa tak selega Agya dan bangku belakangnya walaupun punya legroom besar, pemakaian bangku depan menyambung membikin kendaraan beroda empat ini terasa sempit di belakang.
Karimun? Walaupun ia punya eksterior paling tinggi, tak ada yang bisa dibanggakan kecuali headroom yang terlalu lega. Legroom belakang kendaraan beroda empat ini hakekatnya cukup, tetapi diperbandingkan dengan Agya jelas keok telak.
Beranjak ke bagasi, Toyota Agya jelas juaranya sebab kecuali lega, ia juga punya akses yang paling gampang. Datsun juga lega, sangat lega, hanya saja bibir pintu bagasi yang terlalu tinggi dan pilar C yang menukik membikin ruang bagasi di komponen atas tersisihkan. Karimun? Walaupun ia punya atap paling tinggi, tetapi soal kapasitas bagasi merupakan yang terkecil disini. Satu hal yang kami tak menyenangi pada seluruh kendaraan beroda empat ini merupakan tak adanya tuas untuk membuka pintu bagasi belakang ideal pada pintu kendaraan beroda empat. Kita patut membuka bagasi belakang ketiga kendaraan beroda empat ini dari bawah bangku pengemudi seperti halnya mengisi BBM.
Bicara soal built quality, kami menyenangi dengan bagaimana Suzuki mempertahankan built quality kendaraan beroda empat ini walaupun SuzukI Karimun Wagon R masuk ke dalam kelas LCGC. Bagus eksterior dan interiornya terasa well done. Kemudian memperhatikan Toyota Agya, barulah kita memahami bahwa Agya merupakan LCGC yang hakekatnya itu built qualitynya seperti ini, terasa murah dan kita diwajibkan memaklumi hal tersebut sebab harganya. Melainkan seandainya kita memperhatikan built quality Datsun mulai dari eksterior dan interior, Toyota Agya terasa mempunyai built quality yang bagus.
Toyota Agya walaupun punya fitur paling komplit, interiornya masih konsisten terasa murah, desainnya awam saja, pemilihan bahannya juga kurang bagus, door trim yang begitu dan bangku bangku yang terasa seadanya, yang terburuk dari kendaraan beroda empat ini ada pada dashboardnya yang akan bergoyang seandainya kita melewati speed bump yang dibentuk secara berjamaah. Walaupun begitu, Toyota Agya masih punya sisi positif, ia punya head unit dengan desain indash, laci di konsol tengah dan head rest belakang yang bisa dibatasi ketinggiannya.
Datsun, seandainya kau pernah memperhatikan ulasan AutonetMagz sebelumnya, pasti kau tahu betapa horrornya interior Datsun GO ini. Datsun GO merupakan satu-satunya disini yang mempunyai interior dengan penyunatan masal di setiap komponen. Contoh saja, kita akan menemukan banyak komponen dashboard yang tak tertutup dan diperkenankan terbuka oleh Datsun, model tuas rem tangan model tarik, speedometer paling simpel, radio single din dan bicara soal material dashboard atau bangku�. Ya� silahkan anda skor sendiri. Satu hal yang menjadi skor positif dari kendaraan beroda empat ini ada pada desaion dashboardnya yang cerdas dan mampu mengaburkan kesan murah.
Masuk ke dalam kabin Toyota Agya tak terasa seperti sebuah LCGC dari segi dimensi, sebab di dalam interiornya sangat lega, kabin depan terasa lega, kabin belakang juga terasa lega, malahan legroomnya lebih serasa Yaris atau Vios diperbandingkan dengan city car. Datsun juga sangat lega walaupun kabin depan terasa tak selega Agya dan bangku belakangnya walaupun punya legroom besar, pemakaian bangku depan menyambung membikin kendaraan beroda empat ini terasa sempit di belakang.
Karimun? Walaupun ia punya eksterior paling tinggi, tak ada yang bisa dibanggakan kecuali headroom yang terlalu lega. Legroom belakang kendaraan beroda empat ini hakekatnya cukup, tetapi diperbandingkan dengan Agya jelas keok telak.
Beranjak ke bagasi, Toyota Agya jelas juaranya sebab kecuali lega, ia juga punya akses yang paling gampang. Datsun juga lega, sangat lega, hanya saja bibir pintu bagasi yang terlalu tinggi dan pilar C yang menukik membikin ruang bagasi di komponen atas tersisihkan. Karimun? Walaupun ia punya atap paling tinggi, tetapi soal kapasitas bagasi merupakan yang terkecil disini. Satu hal yang kami tak menyenangi pada seluruh kendaraan beroda empat ini merupakan tak adanya tuas untuk membuka pintu bagasi belakang ideal pada pintu kendaraan beroda empat. Kita patut membuka bagasi belakang ketiga kendaraan beroda empat ini dari bawah bangku pengemudi seperti halnya mengisi BBM.
Bicara soal built quality, kami menyenangi dengan bagaimana Suzuki mempertahankan built quality kendaraan beroda empat ini walaupun SuzukI Karimun Wagon R masuk ke dalam kelas LCGC. Bagus eksterior dan interiornya terasa well done. Kemudian memperhatikan Toyota Agya, barulah kita memahami bahwa Agya merupakan LCGC yang hakekatnya itu built qualitynya seperti ini, terasa murah dan kita diwajibkan memaklumi hal tersebut sebab harganya. Melainkan seandainya kita memperhatikan built quality Datsun mulai dari eksterior dan interior, Toyota Agya terasa mempunyai built quality yang bagus.
0 Response to "Review Lengkap Interior Suzuki Karimun vs Toyota Agya vs Datsun GO Panca"
Post a Comment